Resolusi 20

Alhamdulillahirobbil’alamin,  Pagi ini menjelang shubuh, aku masih bertahan diatas sajadah peninggalan kakek, meski ada beberapa sajadah baru yang ada di almari kamar, namun tak tahu mengapa aku lebih merasakan getaran semangat kakek yang masih ada, yang selalu mengingatkan untuk terus mengharap Ridho-Mu.
“Rudi, Selamat Ulang Tahun”
Pagi ini, beberapa teman mengucapkan doa untuk hari jadiku yang kesekian kalinya. Ditengah perjuanganku untuk mendapatkan gelar S.IP. Aku masih ingat betul, betapa hebatnya setahun ini aku berjalan bersama-Mu, merasakan kehadiran-Mu ketika kegelisan melanda, merasakan rahmat-Mu ketika hamba sedang cemas penuh harap. Aku melihat tanggal di teman setiaku beberapa tahun ini, laptop yang menemani hari-hariku untuk menulis, ternyata benar, hari ini tanggal 24, tanggal dimana pertama kalinya aku menghirup nafas dibumi, memulai pengabdianku kepada-Mu.
Subhanalloh wabichamdihi, subhanallohil ‘adzim
Tak terasa 20 tahun sudah melewati lika-liku rencana indah-Mu,  masih teringat ketika dulu di SMK, ketika aku menyampaikan keinginanku untuk berkuliah di jurusan politik pemerintahan. Betapa dulu banyak teman yang bertanya-tanya, mengapa aku memilih beralih jurusan, sesuatu yang akan aku mulai lagi  dari awal, karena semasa pendidikan di SMK, aku memilih jurusan otomotif. Begitupun dengan beberapa guru yang aku temui diruang jurusan, mereka melihatku dengan penuh banyak tanya, sebab mereka fikir aku bisa mengikuti pelajaran otomotif, aku juga bisa mempertahankan prestasi akademik dengan baik. Namun, inilah keputusan besar yang aku ambil, aku sudah berkali dalam situasi seperti ini, namun tak sedikitpun perasaan menyerah itu mengalahkan, karena aku percaya, aku bersama-Mu, bersama Yang Maha Berkehendak. Aku masih tak menyangka, berapa banyak kejutan dan berkah yang Engkau berikan, melebihi skenario yang aku buat dalam coretan di dinding kamar yang selalu aku tempel. Aku menjadi tambah yakin, bahwa Engkau adalah satu-satunya sebab aku ingin terus menjalani kehidupan ini, menuju misi kehidupan, sebagai persembahan terindah untuk-Mu.
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur setiap kali aku memulai resolusiku ditiap tahunnya. Aku selalu mengupayakan yang terbaik, urusan jadi tidak jadi, itu hak prerogatif Alloh, aku selalu berusaha berprasangka baik, bahwa Alloh selalu punya rencana indah atas diriku. Masih ingat betul tahun lalu, aku bertiga bersama teman karibku membantu ibu guru di BK mendata teman-teman seangkatan yang ingin mendaftar SNMPTN, dengan penuh harap kami bisa diterima di PTN favorit dengan jurusan yang kami pilih. Setelah menunggu sebulan lamanya, tibalah pengumuman itu, aku sedikit gelisah membuka laptop kesayanganku untuk melihat hasil pengumuman, dan betul, tertulis jawaban maaf, anda tidak diterima di SNMPTN. Aku menghela nafas sejenak, sebelum aku bercerita kepada ibuku, mempertanggungjawabkan pilihan yang aku ambil. Masih dengan senyum menyejukkan, ibu menasehati “ jika memang kau meyakini mimpi itu dengan sungguh, dengan usaha yang maksimal, tinggal menunggu takdir menjemputmu dalam kebahagiaan, Alloh bersama orang-orang yang sabar”. Beruntungnya aku dikaruniai ibu yang tangguh, yang selalu tahu isi hati anaknya. Dan benar, aku tak menyerah, aku memulai lagi mengumpulkan semangat, keinginanku berkuliah di politik mengalahkan rasa lelah dan kegelisahan. Ujian SBMPTN pun datang, aku memilih jurusan politik dipilihan pertama dan keduaku, akhirnya ketika pengumuman tiba, aku melihat tulisan “ selamat, anda diterima dijurusan pemerintahan UNDIP” kampus besar yang berada ditempat kelahiranku, tempat bertahun-tahun aku ditumbuh dan dibesarkan. Aku sempat tak percaya, sebab dalam ujian SBMPTN, aku masih ingat hanya mengerjakan satu soal matematika, namun, itulah kehendak-Mu, tiada yang tidak mungkin bagi Engkau.
Satu persatu kejutan itu datang, aku menemukan sahabat-sahabat baru di kelas 05 ilmu pemerintahan UNDIP, aku berharap kami selalu kompak untuk bersama-sama memperjuangkan cita-cita kami.
seiring berjalannya waktu aku memulai petualangan baru sebagai mahasiswa universitas Diponegoro. Pertama kali dengan penuh harapan memakai jas almamater atas nama UNDIP. Lomba debat politik nasional adalah lomba pertamaku membawa nama UNDIP, alhamdulillah mendapat juara harapan 1, bagiku ini pengalaman berharga sebagai awal untuk terus berkarya. Kejutan selanjutnya aku terpilih menjadi delegasi UNDIP untuk youth for climate camp di cibubur, kemudian Switch camp di kulon progo, Student Initiative peace building di ungaran, leadership camp di boyolali, menjadi juara 2 leadership camp, adalah beberapa keberkahan yang Engkau berikan dalam setahun ini, belum lagi terakhir kemarin, ketika PKM GT lolos didanai oleh Dikti.
Terima kasih Ya Robb, terima kasih atas nafas yang telah Engkau berikan, atas rizki yang Engkau turunkan, manusia hanya sebatas merencanakan, menuliskan resolusinya dalam kanvas yang seadanya, namun Engkaulah yang memberikan rencana itu jadi nyata, menjadikan harapan-harapanku yang abstrak, bersama-Mu menjadi lebih jelas. Terima kasih teman-teman atas ucapan dan doa, semakin berkurangnya umur ini, semoga semakin menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang mendamaikan dan menyejukkan orang lain. Terima kasih kepada kedua orangtuaku yang menjadi sumber inspirasi dan semangat untuk terus mengejar mimpi, untuk terus memberikan senyuman diwajah kalian yang lembut dan penuh kasih.
Aku masih berada diatas sajadah kenangan ini, menuliskan isi hati dan doa, untuk diriku yang terus berproses. Aku bercermin dan berkata : “ kau yang berdiri didepan cermin, berjuanglah dalam kebaikan, jadilah engkau teladan bagi sekitar, teruslah engkau bermimpi, bermimpi setinggi dan seluas-luasnya. Bukankah engkau yang selalu tak ingin menyerah ketika sedang gelisah, bukankah engkau yang selalu bangun ketika terjatuh. Engkau yang didepan cermin, kau pernah bilang bahwa kesabaran adalah nafas, yang akan menentukan lama tidaknya dan sejauh mana kebaikan akan bertahan, kau yang didepan cermin, sisipkanlah rindu dan romantisme kehidupan. Kau yang didepan cermin, terima kasih sudah menjadi aku.”

Semarang. 24 Juli 2014
M.Aulia Fachrudin


1 komentar

  1. rudiiii selamat ulang tahun yaaa. anyway ulang tahun kita sama loh hehe. envy sama achievement kamu yang udah banyak, doakan aku yaa biar bisa nyusul kayak kamu hehe barakallahu fii umriikk :')

    BalasHapus

My Instagram